Cari Blog Ini

Kamis, 10 September 2020

Ketika Aku Harus Menulis (Editing)



Menulis.... Apakah itu Bakat?? itulah yang pertama ada di benak ku ketika melihat tulisan seseorang dengan kalimat yang panjang dan bahasa yang indah. Bagaimana caranya bisa menulis dengan begitu indahnya, sering dalam hati bertanya seperti itu.

Senang sekali ketika membaca postingan-postingan di media sosial yang dipenuhi tulisan-tulisan yang menarik, rasanya tergerak juga ingin melakukan seperti itu. Tetapi memang dari dulu aku kurang bisa jika harus merangkai kata -kata yang panjang, aku memang lebih menyukai kegiatan melukis  daripada menulis dan rasanya sampai sekarang masih belum bisa jika harus menulis dengan indah.

Sampailah suatu ketika aku bertemu dengan mbak Maria, senior saat aku masuk di komunitas jahit pathwork dan applique. Memang selama ini kami hanya bertemu di dunia maya dan ini adalah untuk  pertama kalinya aku  bertemu langsung, sambil duduk-duduk santai kami saling bercerita apa kegiatan selama ini, saat itu mbak Maria berkata akan ada kelas Blog dan Nulis. Entah dorongan dari mana aku tergerak untuk mengikutinya, tanpa berpikir panjang saat itu aku langsung mendaftar. Entah nanti bisa atau tidak yang penting aku ingin tahu caranya ngeblog dan nulis. Aku anggap ini adalah untuk menantang diriku sendiri, karena memang setelah memutuskan resign dan total menjadi ibu rumah tangga, hanya itu saja kegiatan  yang aku lakukan.

Kini sampailah waktunya belajar menulis, berharap sekali aku bisa mengikutinya sampai selesai dengan baik. Sebelum belajar menulis, kita masuk untuk belajar blog terdahulu. Satu persatu sudah  kulewati yang setiap sesinya para peserta harus menyetorkan PR, dalam belajar memang kita diharuskan untuk menggerjakan PR yang ada deadlinenya. Menikmati proses... inilah yang saat ini sedang aku jalani. Proses belajar ngeblog dan menulis, belajar untuk bisa. Aku memang belum pernah membuat tulisan ataupun bikin blog. Seperti kebanyakan orang bilang bahwa pada saat  manusia  dilahirkan kita tidak mempunyai skill apa pun alias KOSONG, dan itulah aku, aku pun kosong. Namun kenapa banyak orang menjadi ahli atau pakar, karena mereka pun belajar, dalam belajar pastilah ada kesungguhan dan tekad. Aku pun ingin seperti mereka, walaupun tidak menjadi ahli atau pakar setidaknya aku ingin bisa. Aku sangat terkesan ketika aku  membaca kata - kata motivasi tentang menulis yang di tulis oleh Pramoedya Ananta Toer : Orang boleh pandai setinggi langit, tetapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.Wah bermanfaat sekali ya  jika kita bisa menulis dengan baik dan benar.

Dan kini ketika aku harus menulis, berharap  semoga apa pun yang aku pelajari dan tulis nanti, akan bisa bermanfaat bagi siapapun yang membaca. Karena ketika kita memilih untuk belajar dan menjadi bermanfaat, maka terbukalah pintu-pintu kemudahan dan selalu saja ada jalannya. Salam hangat dari ku yang sedang menikmati proses belajar menulis, Semoga kita semua selalu sehat dan selalu dalam lindungan Allah Swt.  Sukses dan Bahagia Dunia Akhirat. 


2 komentar:

  1. Terima kasih, Mbak Lyna untuk setorannya.
    Menulis tidak perlukan bakat sebenarnya. Yang diperlukan adalah minat dan kemauan untuk belajar. Dan, menurut saya, Mbak sudah pumya itu. Jadi berlatih terus menerus, agar lebih mahir. Sama juga dengan menjahit. Semakin sering dilakukan akan semakin mahir dan bagus hasilnya.

    Ada beberapa yang harus lebih diperhatikan berdasarkan tulisan ini. Di antaranya penulisan "di", "pun", yang masih kurang tepat.
    dibenakku --> di benakku
    apapun --> apa pun
    akupun --> aku pun

    Rujuk kembali PUEBI-nya ya?

    Perhatikan juga kata baku.
    "tau" adalah tidak baku. Bakunya "tahu".

    Juga pemakaian huruf besar, tanda baca. Jangan beri spasi sebelum tanda baca digunakan. Baik itu titik, koma, titik dua, tanda tanya, tanda seru, dll.

    Perbaiki yang dasar-dasarnya saja dulu. Sedikit demi sedikit. Lama-lama pasti akan semakin bagus. Kuncinya cuma satu, tetap belajar. Jangan pernah berhenti. Latihan terus, ya?

    BalasHapus
  2. Terima kasih banyak ya kak Irai🥰😘..Barakallah ya kak.

    BalasHapus

KEJEPIT PINTU

  Aaaaaaaaaa.....itulah teriakanku ketika tanganku kejepit pintu. Sambil meringis kesakitan dan menahan tangis, aku marah ke sopir jasa angk...